Kamis, 19 April 2012

CONTOH PENYUSUNAN UJIAN YANG SEBENARNYA (AUTHENTIC ASSESSMENT) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA



Landasan Penilaian
            Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diiringi oleh pelaksanaan strategi pembelajaran “kontekstual”. Sedangkan penyajian pembelajaran berbasis kontekstual harus diiringi dengan sistem penilaian yang berbasis kontekstual pula. Ujian yang sebenarnya adalah prosedur penilaian pada pembelajaran kontekstual, sesuai dengan “Kurikulum 2004 Standar Kompetensi”, meliputi enam aspek yaitu a. mendengarkan, b. berbicara, c. membaca, d. menulis, e. kebahasaan, f. apresiasi sastra (Depdiknas, 2003).

1.Mendengarkan
Ujian mendengarkan dilaksanakan dengan memutarkan rekaman wacana dengan
waktu dan pertanyaan yang terbatas kepada siswa.

Wacana 1
            Produksi gula dan tebu selama periode Juni-November 2003 mengalami penurunan. Berdasarkan laporan PT Perkebunan Nusantara (Persero) X, produksi tebu pada Juni-November turun menjadi 4,15 juta ton dan 5,05 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan produksi gula turun menjadi 286.988 ton dari 325.473 ton tahun lalu.
            Menurut Sadarachmet, dari PT Perkebunan Nusantara X, penurunan itu terjadi karena minat petani menanam tebu turun akibat terus turunnya harga gula pada musim giling tahun lalu, yakni Rp.2.600,00 per kilogram. Ini ditambah jenis tanaman yang tidak tahan terhadap perubahan iklim yang lebih kering tahun ini.

Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP

Petunjuk : Setelah mendengarkan rekaman wacana di atas, jawablah pertanyaan berikut dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar!

Pertayaan :

1)      Tulislah judul yang tepat untuk wacana di atas!
2)      Apa ide pokok dari wacana di atas?
3)      Apa tanggapan yang logis terhadap isi berita di atas?
4)      Simpulan apa yang diperoleh dari isi berita di atas?
5)      Menurut pendapat Anda apakah jenis arangan wacana 1 di atas?





           

2.Berbicara

Mendeskripsikan atau mendefinisikan

Di bawah ini ada lima jenis kendaraan, ucapkanlah/definisikanlah masing-masing kendaraan tersebut sesuai dengan persepsi Anda, dengan lafal bahasa yang tepat!

1)      Becak, 2) Delman, 3) Sepeda Motor, 4) Mobil, dan 5) Kereta Api

3.Membaca
Gagasan Utama dan Pendukung Opini atau Tajuk
Wacana 2
(1)      Tidak hanya media massa atau masyarakat kita yang merasa gerah karena kentalnya komitmen pada persoalan pendidikan. (2) Kekeliruan terutama pada pemerintah. (3) Tampaknya ada maksud “menyimpan” informasi strategis untuk masyarakat luas. (4) Hal ini melawan arus reformasi di antaranya menyangkut transparansi dan keterbukaan. (5) Rencana itu tercantum dalam Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009, ibarat tragedi bagi keterbukaan informasi.
Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP

Pertanyaan Wacana 2
1)      Tulislah kalimat pendukung dalam kutipan tajuk rencana di atas!
2)      Tulislah fakta pada kutipan tajuk rencana di atas!
3)      Manakah yang termasuk opini dalam kutipan tajuk rencana tersebut?

Wacana 3
(1)      Sejauh yang disampaikan, pemerintah membuat matrik yang membagi aspirasi warga negara dalam dua kategori. (2) Kategori pertama adalah siswa mampu dan kategori kedua adalah siswa tidak mampu. (3) Kategori ini dibedakan berdasarkan pada dua hal yaitu akademik dan finansial. (4) Atas dasar ini, Depdiknas membagi dua jalur pendidikan, yakni pendidikan formal mandiri dan formal standar.
Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP


Pertanyaan Wacana 3
1)      Tulislah kalimat pendukung dalam kutipan tajuk rencana di atas!
2)      Tulislah gagasan utama kutipan tajuk rencana di atas!

4.Menulis
Menyalin Paragraf dan Menulis Komentar
Wacana 4
            Salinlah kembali paragraf  4 berikut secara tepat dengan memperhatikan unsur-unsur bahasanya!
            dua peloncat indah indonesia Shenny Ratna Amalia dan Ahmad Sukran gagal menembus babak utama kejuaraan Dunia Renang (FINNA World Swimming Championship) Dengan demikian Indonesia tidak meloloskan satupun atletnya dibabak utama kejuaraan renang yang mulai pada juli lalu dibarcelona spanyol
Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP

Wacana 5
            (1) sarana transportasi darat dikota yogyakarta dari waktu ke waktu maju pesat.(2) hal itu terbukti dengan munculnya berbagai jenis angkutan kota yang dapat kita saksikan setiap hari(3) Satu dasawarsa silam angkutan kota diwilayah tersebut masih relatif terbatas lebih lebih taksi. (4) Sekarang berbagai bus kota : Kopata Aspada Damri Puskopkar Abadi dan beraneka taksi seperti Jas Vetris Pandawa Sekawan dan Arga Surya Alam kita lihat ber operasi sepanjang hari
Sumber : Buku paket Bahasa Indonesia kelas VII
Tugas untuk wacana 5
1)      Tulislah kesalahan penulisan unsur paragraf yang Anda temui pada setiap kalimat wacana di atas!
2)      Tulislah komentar Anda bagaimana cara membetulkan kesalahan penulisan tersebut!

5.Kebahasaan (Tata Bahasa)

Wacana 6

(1)penggunaan narkoba remaja di indonesia diperkirakan sudah mencapai dua juta orang. (2) Jumlah angka kematian remaja akibat narkobapun meningkat. (3) menurut data yang ada dari tes urin yang di lakukan di temukan beberapa siswa sebagai pencandu ada beberapa yang menjadi pengedar narkoba (4) Di dapat juga bahwa anak anak dibawah umurpun sudah mengisap rokok dan sekaligus pencandu narkoba. (5) Padahal pada tahun lalu jumlahnya belum sebanyak tahun ini

Sumber : UN Bahasa Indonesia 2006/2007

Tugas untuk wacana 6
1)      Jelaskanlah masalah kebahasaan yang anda temui dalam tiap kalimat, wacana 6 di atas!
2)      Betulkan kembali menuliskannya sesuai dengan masalah yang anda kemukakan tersebut!

6. Apresiasi Sastra (novel)

Wacana 7
Katak Hendak Jadi Lembu

            Pendapat Asisten Residen itu pun hampir serupa dengan pendapat patih itu : orang yang pandai berbahasa Belanda lebih diutamakan untuk jadi klerk. Apalagi tangga yang harus dinaiki mentari kabupaten, bukan pula menuju ke pangkat klerk itu. Sungguhpun demikian pengharapan Suria sekali-kali tiada diputuskannya. “Coba-coba dan tunggu saja,”katanya, sambil menerima berkas (surat permohonan) itu dan berjanji akan mengirim terus kepada residen di Bandung, yaitu kepada daerah yang harus memutuskan perkara itu
Bagi Suria perkataan “coba-coba” dari kedua orang besar itu istimewa pula kata “tunggu saja” dari kepala yang lebih tinggi itu sangat menggembirakan hati dan menimbulkan pengharapan besar.
“Tak ada jalan bagi mereka itu akan menolak permintaan saya,” pikirnya sambil berbalik ke kantor dengan riang. “Mereka itu tahu, bahwa kerjaku selama ini sangat terpakai. Dan mereka itu pun tentu telah membaca segala catatan almarhum bupati dalam daftar dinas saya. Baik belaka....Coba-coba tunggu saja! “Tentu mereka itu tak dapat berkata pasti, tetapi pada pikirannya tentu sudah sepatut-patutnya akan menjabat pangkat itu.”
Angan-angan baru timbul di dalam kalbunya. Klerk! Sekarang orang memanggilkan dia Juragan Menteri Kabupaten. Nantinya, tak lama lagi panggilan itu akan berubah menjadi Juragan Klerk! Ai, manis pula gelar itu, merdu juga terdengar di telinganya! Dan lebih manis dan merdu lagi, gaji sebagai klerk yang akan diterimanya! Dinasnya sudah tua. Kalau ia diangkat jadi klerk kelas II umpamanya-tetapi siapa tau barangkali ia boleh melompat jadi klerk kelas I sekali- tentu ia segera beroleh gaji penghabisan daripada pangkat itu. Dua ratus rupiah, lebih berlipat ganda daripada gajinya dewasa itu!
“Tak usah engkau selalu mengeluh juga, Edah,” ujarnya kepada istrinya sedang duduk petang hari di beranda rumahnya. “Kalau sudah keluar surat angkatan akang jadi klerk tentu klerk kelas I, tak perlu kita disokong ayah dari Tasik lagi. Dengan sekejap mata saja kita sudah lebih daripada menteri polisi yang tertua dinasnya.”

“Untung, kalau dapat,” kata Zubaidah dengan bimbang, sebab ia tahu kepastian suaminya kerap kali lebih mendatangkan celaka daripada bahagia. Akan tetapi, janganlah terlampau mengharapkan burung terbang tinggi.”

Sumber : Dikutip dari “Novel Katak Hendak Jadi Lembu” karya Nur Sutan Iskandar

Tugas untuk wacana 7

1)      Nilai historis apa yang tergambar pada kutipan novel di atas?
2)      Bagaimanakah pola pikir tokoh cerita pada kutipan novel di atas?
3)      Apakah pesan penulis yang disampaikan melalui kutipan novel di atas?

Penilaian

Nomor
Aspek yang dinilai
Skor
Nilai Akhir (NA)
Nilai Mutu (NM)
Sebutan Mutu (SM)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis
Kebahasaan
Apresiasi Sastra
15
15
15
25
15
15

81—100
66—80
56—65
41—55
10—40

A
B
C
D
E
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal

Skor maksimal 100


Tidak ada komentar:

Posting Komentar