Landasan Penilaian
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diiringi
oleh pelaksanaan strategi pembelajaran “kontekstual”. Sedangkan penyajian
pembelajaran berbasis kontekstual harus diiringi dengan sistem penilaian yang
berbasis kontekstual pula. Ujian yang sebenarnya adalah prosedur penilaian pada
pembelajaran kontekstual, sesuai dengan “Kurikulum 2004 Standar Kompetensi”,
meliputi enam aspek yaitu a. mendengarkan, b. berbicara, c. membaca, d.
menulis, e. kebahasaan, f. apresiasi sastra (Depdiknas, 2003).
1.Mendengarkan
Ujian
mendengarkan dilaksanakan dengan memutarkan rekaman wacana dengan
waktu dan pertanyaan yang terbatas kepada siswa.
Wacana 1
Produksi gula dan tebu selama
periode Juni-November 2003 mengalami penurunan. Berdasarkan laporan PT
Perkebunan Nusantara (Persero) X, produksi tebu pada Juni-November turun
menjadi 4,15 juta ton dan 5,05 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan produksi gula turun menjadi 286.988 ton dari 325.473 ton tahun lalu.
Menurut Sadarachmet, dari PT
Perkebunan Nusantara X, penurunan itu terjadi karena minat petani menanam tebu
turun akibat terus turunnya harga gula pada musim giling tahun lalu, yakni
Rp.2.600,00 per kilogram. Ini ditambah jenis tanaman yang tidak tahan terhadap
perubahan iklim yang lebih kering tahun ini.
Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia
SMP
Petunjuk
: Setelah mendengarkan rekaman wacana di atas, jawablah pertanyaan berikut
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar!
Pertayaan
:
1) Tulislah judul yang tepat untuk wacana di atas!
2) Apa ide pokok dari wacana di atas?
3) Apa tanggapan yang logis terhadap isi berita di atas?
4) Simpulan apa yang diperoleh dari isi berita di atas?
5) Menurut pendapat Anda apakah jenis arangan wacana 1 di
atas?
2.Berbicara
Mendeskripsikan
atau mendefinisikan
Di bawah ini ada lima jenis kendaraan,
ucapkanlah/definisikanlah masing-masing kendaraan tersebut sesuai dengan persepsi
Anda, dengan lafal bahasa yang tepat!
1) Becak, 2) Delman, 3) Sepeda Motor, 4) Mobil, dan 5)
Kereta Api
3.Membaca
Gagasan Utama dan Pendukung Opini atau Tajuk
Wacana 2
(1) Tidak hanya media massa atau masyarakat kita yang
merasa gerah karena kentalnya komitmen pada persoalan pendidikan. (2)
Kekeliruan terutama pada pemerintah. (3) Tampaknya ada maksud “menyimpan”
informasi strategis untuk masyarakat luas. (4) Hal ini melawan arus reformasi
di antaranya menyangkut transparansi dan keterbukaan. (5) Rencana itu tercantum
dalam Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009, ibarat tragedi bagi keterbukaan
informasi.
Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia
SMP
Pertanyaan
Wacana 2
1) Tulislah kalimat pendukung dalam kutipan tajuk rencana
di atas!
2) Tulislah fakta pada kutipan tajuk rencana di atas!
3) Manakah yang termasuk opini dalam kutipan tajuk
rencana tersebut?
Wacana 3
(1) Sejauh yang disampaikan, pemerintah membuat matrik
yang membagi aspirasi warga negara dalam dua kategori. (2) Kategori pertama
adalah siswa mampu dan kategori kedua adalah siswa tidak mampu. (3) Kategori
ini dibedakan berdasarkan pada dua hal yaitu akademik dan finansial. (4) Atas
dasar ini, Depdiknas membagi dua jalur pendidikan, yakni pendidikan formal
mandiri dan formal standar.
Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP
Pertanyaan Wacana 3
1) Tulislah kalimat pendukung dalam kutipan tajuk rencana
di atas!
2) Tulislah gagasan utama kutipan tajuk rencana di atas!
4.Menulis
Menyalin Paragraf dan
Menulis Komentar
Wacana 4
Salinlah kembali paragraf
4 berikut secara tepat dengan memperhatikan unsur-unsur bahasanya!
dua peloncat indah indonesia Shenny Ratna Amalia dan
Ahmad Sukran gagal menembus babak utama kejuaraan Dunia Renang (FINNA World
Swimming Championship) Dengan demikian Indonesia tidak meloloskan satupun
atletnya dibabak utama kejuaraan renang yang mulai pada juli lalu dibarcelona
spanyol
Sumber : Detik-detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP
Wacana 5
(1) sarana transportasi darat dikota yogyakarta dari
waktu ke waktu maju pesat.(2) hal itu terbukti dengan munculnya berbagai jenis
angkutan kota yang dapat kita saksikan setiap hari(3) Satu dasawarsa silam
angkutan kota diwilayah tersebut masih relatif terbatas lebih lebih taksi. (4) Sekarang
berbagai bus kota : Kopata Aspada Damri Puskopkar Abadi dan beraneka taksi
seperti Jas Vetris Pandawa Sekawan dan Arga Surya Alam kita lihat ber operasi
sepanjang hari
Sumber : Buku paket Bahasa Indonesia kelas VII
Tugas untuk wacana 5
1) Tulislah kesalahan penulisan unsur paragraf yang Anda
temui pada setiap kalimat wacana di atas!
2) Tulislah komentar Anda bagaimana cara membetulkan
kesalahan penulisan tersebut!
5.Kebahasaan (Tata Bahasa)
Wacana 6
(1)penggunaan narkoba remaja
di indonesia diperkirakan sudah mencapai dua juta orang. (2) Jumlah angka
kematian remaja akibat narkobapun meningkat. (3) menurut data yang ada dari tes
urin yang di lakukan di temukan beberapa siswa sebagai pencandu ada beberapa
yang menjadi pengedar narkoba (4) Di dapat juga bahwa anak anak dibawah umurpun
sudah mengisap rokok dan sekaligus pencandu narkoba. (5) Padahal pada tahun
lalu jumlahnya belum sebanyak tahun ini
Sumber : UN Bahasa Indonesia 2006/2007
Tugas untuk wacana 6
1) Jelaskanlah masalah kebahasaan yang anda temui dalam
tiap kalimat, wacana 6 di atas!
2) Betulkan kembali menuliskannya sesuai dengan masalah
yang anda kemukakan tersebut!
6. Apresiasi Sastra (novel)
Wacana 7
Katak Hendak Jadi Lembu
Pendapat Asisten Residen itu pun hampir serupa dengan
pendapat patih itu : orang yang pandai berbahasa Belanda lebih diutamakan untuk
jadi klerk. Apalagi tangga yang harus dinaiki mentari kabupaten, bukan pula
menuju ke pangkat klerk itu. Sungguhpun demikian pengharapan Suria sekali-kali
tiada diputuskannya. “Coba-coba dan tunggu saja,”katanya, sambil menerima
berkas (surat permohonan) itu dan berjanji akan mengirim terus kepada residen
di Bandung, yaitu kepada daerah yang harus memutuskan perkara itu
Bagi
Suria perkataan “coba-coba” dari kedua orang besar itu istimewa pula kata
“tunggu saja” dari kepala yang lebih tinggi itu sangat menggembirakan hati dan
menimbulkan pengharapan besar.
“Tak
ada jalan bagi mereka itu akan menolak permintaan saya,” pikirnya sambil
berbalik ke kantor dengan riang. “Mereka itu tahu, bahwa kerjaku selama ini
sangat terpakai. Dan mereka itu pun tentu telah membaca segala catatan almarhum
bupati dalam daftar dinas saya. Baik belaka....Coba-coba tunggu saja! “Tentu
mereka itu tak dapat berkata pasti, tetapi pada pikirannya tentu sudah
sepatut-patutnya akan menjabat pangkat itu.”
Angan-angan
baru timbul di dalam kalbunya. Klerk! Sekarang orang memanggilkan dia Juragan
Menteri Kabupaten. Nantinya, tak lama lagi panggilan itu akan berubah menjadi
Juragan Klerk! Ai, manis pula gelar itu, merdu juga terdengar di telinganya!
Dan lebih manis dan merdu lagi, gaji sebagai klerk yang akan diterimanya!
Dinasnya sudah tua. Kalau ia diangkat jadi klerk kelas II umpamanya-tetapi
siapa tau barangkali ia boleh melompat jadi klerk kelas I sekali- tentu ia
segera beroleh gaji penghabisan daripada pangkat itu. Dua ratus rupiah, lebih
berlipat ganda daripada gajinya dewasa itu!
“Tak
usah engkau selalu mengeluh juga, Edah,” ujarnya kepada istrinya sedang duduk
petang hari di beranda rumahnya. “Kalau sudah keluar surat angkatan akang jadi
klerk tentu klerk kelas I, tak perlu kita disokong ayah dari Tasik lagi. Dengan
sekejap mata saja kita sudah lebih daripada menteri polisi yang tertua
dinasnya.”
“Untung,
kalau dapat,” kata Zubaidah dengan bimbang, sebab ia tahu kepastian suaminya
kerap kali lebih mendatangkan celaka daripada bahagia. Akan tetapi, janganlah
terlampau mengharapkan burung terbang tinggi.”
Sumber : Dikutip dari “Novel Katak Hendak Jadi Lembu”
karya Nur Sutan Iskandar
Tugas untuk wacana 7
1) Nilai historis apa yang tergambar pada kutipan novel
di atas?
2) Bagaimanakah pola pikir tokoh cerita pada kutipan
novel di atas?
3) Apakah pesan penulis yang disampaikan melalui kutipan
novel di atas?
Penilaian
Nomor
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Nilai Akhir (NA)
|
Nilai Mutu (NM)
|
Sebutan Mutu (SM)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis
Kebahasaan
Apresiasi Sastra
|
15
15
15
25
15
15
|
81—100
66—80
56—65
41—55
10—40
|
A
B
C
D
E
|
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
|
|
Skor maksimal 100
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar